Saya yakin, pertama kali Anda
mengetahui konsep “menembak” adalah ketika Anda masih SMP atau SMA. Dengan kata
lain, budaya menembak adalah sebuah trend di kalangan anak-anak ABG yang tidak
tahu bagaimana caranya memulai sebuah hubungan romansa yang
sesungguhnya.Anak-anak ABG yang tidak mengerti cara menjalin hubungan romansa
dengan wanita yang disukainya. Karena itu mereka bertanya dan meminta ijin, agar
mereka mendapat sebuah konfirmasi bahwa sang wanita pun menyukai mereka dan bersedia
menjalin hubungan romansa yang lebih spesial.
Itu keywordnya. Meminta validasi
dari sang wanita. Meminta pengakuan. Bila Anda adalah seorang pria dewasa yang punya
otoritas, dominan, tidak butuh validasi, yang menginginkan wanita dewasa untuk menjalin
sebuah hubungan romansa yang dewasa pula, maka menembak jelas bukan cara yang
tepat untuk memulai hubungan Anda dengan mulus.
Ada dua alasan utama mengapa
menembak itu sebuah KESALAHAN BESAR. Bahkan, di Hitman System, Ketika Anda
menembak, maka Anda sedang menyerahkan seluruh kebahagiaan diri dan nasib
kehidupan romansa Anda dalam tangan sang wanita. Anda berhenti menjadi pria
yang mampu pegang kendali. Bila sang wanita berbaik hati, maka dia akan
menerima Anda dan Anda akan bahagia. Bila tidak, maka dia akan menolak Anda dan
membuat Anda menderita. Ini membuat Anda berada pada posisi yang lemah dan
kurang menguntungkan. Anda menaruh kebahagiaan Anda dalam kendali tangan sang
wanita.
Berarti Anda yang lebih
membutuhkannya. Anda berhenti jadi pria yang mampu memenuhi kebutuhan. Ini
jelas bukan sebuah hubungan yang mutualisme dan seimbang.
Contohnya, seperti sebuah
transaksi bisnis, di mana pihak pertama menyerahkan segala keputusan transaksi
pada pihak kedua. Tidak ada negosiasi, tidak ada tawar menawar harga, tidak ada
hubungan yang SALING membutuhkan. Pihak kedua jelas akan mengambil keputusan
yang paling menguntungkannya.
Ketika Anda menembak, Anda
menaruh sebuah tanggung jawab yang besar pada pundak sang wanita. Anda
memaksanya untuk mengambil keputusan yang penting bagi hidupnya. Anda berhenti
menjadi pemimpin. Ketika ditembak, wanita menjadi ragu dan dilema. Banyak hal
yang harus dia pertimbangkan. Bila dia menerima Anda, tapi ternyata nanti
hubungan tersebut tidak berjalan baik maka berarti itu adalah kesalahannya. Dengan
kata lain, Anda lepas tanggung jawab. Anda memberikan sebuah beban pada sang
wanita, sebuah beban yang seharusnya menjadi tanggung jawab Anda sebagai
seorang pria.
Dan jelas, tidak ada orang yang
ingin disalahkan. Karena itu, wanita cenderung menolak. Itu adalah pilihan yang
lebih mudah dan aman baginya! Bagi Anda yang suka menonton acara Katakan Cinta
yang populer beberapa tahun yang lalu, berapa banyak pria yang ditolak? Lebih
dari 90%! Kebanyakan pria tidak mengetahui bahwa ada banyak cara lain untuk
memulai dan menjalin sebuah hubungan spesial dengan wanita TANPA HARUS
MENEMBAK.
Cara yang lebih dewasa, elegan,
dan romantis. Cara yang tidak membuat wanita jadi terbeban dan bingung, tapi
justru menunjukkan tanggung jawab dan kepemimpinan sebagai seorang pria sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar